Penemuanmakam Raja Tutankhamen menjelaskan lebih banyak tentang orang Mesir kuno dan bagaimana praktik pemakaman di masa itu. Baca juga: 4 Tempat Wisata di Mesir yang Dekat dengan Terusan Suez Pada makam sang raja bahkan ditemukan setumpuk harta karun yang melingkupi perhiasan emas, kereta perang, kursi kerajaan, lukisan, topeng emas yang terbuat dari 22 pon (hampir 10 kilogram) emas, serta
2 Awal pembangunan dan sejarah Terusan Suez. Kanal pertama Terusan Suez digali di bawah pemerintahan Senausret III, Firaun Mesir pada 1887-1849 SM. Terusan Suez menghubungkan antara Laut Mediterania di utara dengan Laut Merah di selatan, melalui Sungai Nil dan cabang-cabangnya.
Dansekarang, giliran permainannya TTS Indonesia TTS : 321. Bahasa permainan adalah bahasa Indonesia dan ada dalam banyak bahasa lainnya. Ini tidak begitu penting bagi kami, topik ini hanya dengan bahasa kami. Kunci Jawaban TTS Indonesia TTS : 321: Daerah Jawa Tengah dengan oleh-oleh khas telor asin : BREBES; Terusan di mesir : SUEZ
Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS terusan pada sungai nil di mesir. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan
. Kairo ANTARA - Tarif transit di Terusan Suez akan dinaikkan sebesar 15 persen untuk semua jenis kapal dan 10 persen untuk muatan curah kering dry bulk dan kapal pesiar mulai tahun depan, demikian diumumkan oleh Otoritas Terusan Suez Suez Canal Authority/SCA dalam pernyataannya pada Sabtu 17/9. SCA mengatakan bahwa kenaikan harga energi, tarif pengiriman, dan tarif sewa harian untuk kapal, yang diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan, merupakan alasan utama di balik kenaikan tarif transit di sepanjang terusan penting yang menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Merah itu. "Kenaikan tarif tidak dapat dihindari dan diperlukan mengingat inflasi global saat ini, yang menyebabkan peningkatan biaya operasional dan tarif layanan navigasi yang disediakan di terusan itu," kata Chairman SCA Ossama Rabiee dalam pernyataan tersebut. Dia mengatakan bahwa SCA menyesuaikan tarif tersebut dengan mekanisme yang jelas dan menyertakan perubahan di pasar transportasi maritim. Dia juga mengatakan bahwa terusan itu masih menjadi rute yang paling efisien dan paling murah dibanding rute alternatif XinhuaEditor Atman Ahdiat COPYRIGHT © ANTARA 2022
Terusan Suez bahasa Arab قناة السويس, Qanā al-Suways, di sebelah barat Semenanjung Sinai, merupakan terusan kapal sepanjang 193 km yang terletak di Mesir, menghubungkan Pelabuhan Said Būr Sa'īd di Laut Tengah dengan Suez al-Suways di Laut Merah. Terusan SuezSpesifikasi teknisPanjang120,11 mil 193,30 kmLintang maksimum775 m ft 8 in Terusan Suez diresmikan tahun 1869[1] dan dibangun atas prakarsa insinyur Prancis yang bernama Ferdinand Vicomte de Lesseps. Terusan ini memungkinkan transportasi air dari Eropa ke Asia tanpa mengelilingi Afrika. Sebelum adanya kanal ini, beberapa transportasi dilakukan dengan cara mengosongkan kapal dan membawa barang-barangnya lewat darat antara Laut Tengah dan Laut Merah. Terusan ini terdiri dari dua bagian, utara dan selatan Danau Great Bitter, menghubungkan Laut Tengah ke Teluk Suez. Dalam era Perang Dunia I Terusan Suez yang saat itu berada di bawah kekuasan Inggris, diserang oleh pasukan Jerman dan Turki Ottoman. Posisi Suez yang sangat strategis, yaitu menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Merah, menjadikan terusan ini objek rebutan antara pasukan Sekutu dan poros.[2] Peta Terusan Suez dari Port Said di utara sampai Suez di selatan. Saat Mesir dipimpin Presiden Gamal Abdul Nasir terusan Suez pada tanggal 26 Juli 1956 dinasionalisasi pihak Mesir. Hal ini memicu terjadinya krisis Suez karena Prancis tidak terima Suez dikuasai Mesir. Pada tanggal 29 Oktober 1956 terjadi serangan gabungan dari Israel, pasukan Inggris dan Prancis di Mesir. Melalui intervensi dari PBB, Amerika Serikat dan Uni Soviet konfrontasi tersebut dapat berakhir relatif cepat, dan kampanye perang pada 22 Desember 1956 kembali dievakuasi. Dalam Perang Enam Hari mendorong Israel pada tanggal 9 Juni 1967 kembali menguasai Suez. Terusan Suez tetap tertutup untuk pengiriman dari Mesir dan menempatkan di perbatasan antara Mesir dan Israel. Israel mendirikan sebuah garis pertahanan, yaitu garis Bar-Lev dan mengusai Semenanjung Sinai. Dalam Perang Yom Kippur, pada tanggal 6 Oktober 1973 Suez berhasil dikuasai oleh pasukan Mesir. Tetapi pada akhirnya Israel juga berhasil memukul mundur Mesir dalam serangan balasan pada 16 Oktober 1973, Israel menyeberangi Suez dengan membuat sebuah jembatan di atas kanal. Pada akhir perang Yom Kippur meski Mesir kalah secara militer tetapi menang secara diplomatik sehingga seluruh saluran Suez dan Semenanjung Sinai kembali di bawah kendali Mesir. Setelah sempat ditutup sementara akhirnya terusan Suez kemudian dibuka untuk umum lagi pada tahun 1975.
› Utama›Terusan Suez, Lain Dulu Lain... Ada pemeo jika seseorang pernah mengunjungi Selat Bosphorus di kota Istanbul, Turki, yang memisahkan Benua Eropa dan Asia, belum sempurna jika orang itu belum mengunjungi Terusan Suez, yang memisahkan Afrika dan Asia. OlehMusthafa Abd Rahman, dari Terusan Suez, Mesir 5 menit baca KOMPAS/MUSTHAFA ABD RAHMAN Kapal dagang melewati Terusan Suez, Mesir, Selasa 12/11/2019. Pada Minggu besok, kanal sepanjang sekitar 190 kilometer yang menghubungkan Laut Tengah dan Laut Merah itu akan memasuki usia 150 17 November, besok, Terusan Suez tepat berusia 150 tahun. Penanda usia ini seperti tak berarti banyak bagi Pemerintah Mesir meski kontribusi aset vital itu sangat besar. Tak ada peringatan khusus untuk dulu, lain sekarang. Itulah kalimat yang tepat untuk melukiskan kondisi Terusan Suez, Mesir, saat ini. Pada hari Minggu, 17 November 2019, genap berusia 150 tahun. Terusan Suez dibuka pada 17 November 1869 untuk memperpendek jalur lintasan laut yang menghubungkan Asia dan Eropa. Sebelumnya, kapal dagang atau kapal perang dari Asia ke Eropa dan sebaliknya harus menempuh perjalanan laut sangat panjang dengan mengelilingi Benua Afrika untuk sampai ada suasana luar biasa ketika Kompas mengunjungi kawasan Terusan Suez di kota Ismailia, sekitar 127 kilometer timur laut kota Kairo, dan kota Suez, sekitar 139 kilometer timur Kairo, Selasa 12/11/2019. Kehidupan di dua kota itu berjalan normal, seperti hari-hari biasa, menjelang genap 150 tahun usia Terusan Suez. Pemerintah Mesir tampaknya tidak menggelar acara peringatan apa pun untuk mengenang momen 150 tahun usia Terusan DESOUKI / AFP Seorang nelayan beristirahat, sementara di kejauhan terlintas sebuah kapal kargo melewati Terusan Suez di kota pelabuhan Ismailia, Mesir, 14 Oktober dari itu, satu hal yang mencolok bahwa kini mengunjungi kawasan Terusan Suez tidak semudah dulu lagi. Dulu, siapa pun sangat mudah berwisata ke kawasan Terusan Suez sambil berfoto ria sebagai kenang-kenangan di terusan yang memisahkan antara Benua Asia dan Afrika Mesir dikenal memiliki tradisi berkunjung dan berwisata ke Terusan Suez, khususnya di kota Ismailia, pada sisi tepi barat terusan itu. Kota Ismailia memang dirancang sebagai kota kota tersebut terdapat Danau Timsah yang indah dan langsung tersambung ke Terusan Suez. Dari danau itu, pengunjung bisa melihat kapal-kapal yang melintas Terusan Suez. Di sepanjang Danau Timsah, terdapat hotel- hotel mewah, seperti Hotel Mercure dan Golden Tulip, serta banyak rumah inaphomestay dan restoran.”Saya hampir tiap pekan berkunjung ke kota Ismailia untuk sekadar menikmati pemandangan Danau Timsah dan sekaligus belanja ikan segar yang sangat murah di sini,” kata Hamadah 43, warga asal Kairo, di tepi Danau ABD RAHMAN Seorang warga menikmati pemandangan Danau Timah yang menyambung dengan Terusan Suez di kota Ismalia, Mesir, Selasa 12/11/2019.”Pada hari libur, banyak orang Kairo berkunjung ke kota Ismailia untuk santai-santai di tepi Danau Timsah sambil melihat Terusan Suez dari kejauhan. Habis bersantai orang Kairo biasanya memborong ikan segar dan buah mangga yang harganya lebih rendah ketimbang di Kairo.”Anugerah IlahiBagi rakyat Mesir, Terusan Suez disebut anugerah Ilahi kedua setelah Sungai Nil karena menjadi sumber kehidupan vital rakyat negara itu. Dalam laporan fiskal tahun 2017-2018, Terusan Suez meraup pendapatan 5,585 miliar dollar Suez pun masuk empat besar sumber devisa di Mesir, selain pariwisata, minyak, dan pajak transfer gaji warga Mesir yang bekerja di luar Suez juga memberi nilai strategis bagi Mesir. Selama ini Terusan Suez dikenal sebagai jalur vital kapal-kapal komersial dan kapal perang dari Eropa ke Asia dan juga BY KHALED DESOUKI / AFP Kapal kontainer berlayar melewati jalur baru Terusan Suez di kota pelabuhan Ismailia, Mesir, 10 Oktober ada pemeo jika seseorang pernah mengunjungi Selat Bosphorus di kota Istanbul, Turki, yang memisahkan Benua Eropa dan Asia, belum sempurna jika orang itu belum mengunjungi Terusan Suez. Namun, sekarang bisa jadi hanya mimpi bagi turis atau siapa pun yang ingin mewujudkan pemeo tersebut. Betapa saat ini tidak mudah mengunjungi Terusan Suez kebanggaan rakyat Mesir Terusan Suez sekarang bercokol pos-pos militer yang penjaganya siap memberi peringatan dan mengusir siapa pun yang coba mendekati atau sekadar duduk santai di tepi Terusan Suez. Apalagi, mau coba mengambil foto di kawasan Terusan Suez. Di sana-sini terdapat pengumuman ”Dilarang Memotret”.Sepanjang Terusan Suez sekarang bercokol pos-pos militer yang penjaganya siap memberi peringatan dan mengusir siapa pun yang coba mendekati atau sekadar duduk santai di tepi Terusan tidak ada alasan yang tepat bagi militer yang berkuasa di Mesir saat ini untuk menjaga superketat Terusan Suez itu, kecuali untuk mengantisipasi serangan teroris terhadap aset vital rakyat dan negara Mesir tersebut. Hanya 100-200 km timur Terusan Suez, terletak Semenanjung Sinai Utara yang terkenal sebagai basis kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah NIIS sayap Mesir atau wilayah Sinai. Wilayah Semenanjung Sinai Utara sampai sekarang menjadi area konflik senjata antara militer dan NIIS sayap Mesir ingin ambil risikoMiliter Mesir tampaknya tidak ingin mengambil risiko atas kemungkinan terburuk atas Terusan Suez. Sekecil apa pun serangan terhadap Terusan Suez bisa mengganggu dan bahkan menghancurkan ekonomi BY KHALED DESOUKI / AFP Truk-truk menunggu di jalan menuju terowongan di bawah Terusan Suez yang baru dibuka di kota pelabuhan Ismailia, Mesir, 14 Oktober dan perubahan drastis di Terusan Suez itu terasa dalam kunjungan Selasa lalu. ”Anda mau ke mana?” kata seorang perwira militer kepada Kompas yang semula ingin menyeberang dengan naik feri dari tepi barat ke tepi timur Terusan Suez.”Saya mau naik feri untuk menyeberang ke tepi timur,” kata Kompas sambil menunjukkan kartu pers dari Pemerintah Mesir. Perwira militer itu sambil menunjukkan isyarat telunjuk tangannya mengarahkan agar balik arah untuk kembali.”Anda harus punya izin khusus dari dinas intelijen untuk bisa menyeberang ke tepi timur Terusan Suez,” tegasnya.”Anda harus punya izin khusus dari dinas intelijen untuk bisa menyeberang ke tepi timur Terusan Suez,” tegas petugas militer lain mencari akses terdekat dengan Terusan Suez yaitu dengan meluncur ke kota Suez, sekitar 90 km selatan kota Ismailia. Di tepi Terusan Suez terdapat tiga kota besar, yaitu Port Said di ujung utara Terusan Suez, Ismailia di tengah, dan Suez di ujung selatan di kota Suez setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam dari kota Ismailia, terpampang area tepi Laut Merah yang menjadi bibir Terusan Suez. Di area titik pertemuan Laut Merah dan Terusan Suez itu terdapat kafe-kafe sederhana tidak jauh dari tepi Terusan Suez. Namun, lagi-lagi ada pos militer antara kafe dan tepi Terusan Suez plus pengumuman ”Dilarang Memotret”.”Ini tempat paling dekat dengan Terusan Suez,” kata Mahmud 21, pekerja kafe yang mengaku sebagai mahasiswa tingkat tiga di salah satu perguruan tinggi di kota Suez. ”Kalau mau lihat pemandangan kapal-kapal yang lewat Terusan Suez, tempat ini yang paling strategis.”PHOTO BY KHALED DESOUKI / AFP Kapal kontainer berlayar melewati jalur baru Terusan Suez di kota pelabuhan Ismailia, Mesir, 14 Oktober duduk dan minum teh di kafe itu, pengunjung bisa mencuri-curi kesempatan lengahnya petugas di pos militer tersebut untuk mengambil foto ke arah Terusan Suez. Kompas sempat pula meminta izin khusus kepada petugas militer itu agar diperbolehkan mengambil foto dengan alasan datang jauh dari Indonesia dan bukan warga tersebut memberi izin dengan syarat tidak boleh mengambil banyak foto. Itulah sekelumit cerita perjalanan ke Terusan Suez yang pada Minggu besok tepat berusia 150 tahun. Perjalanan yang memberi kesan, berkunjung ke Terusan Suez tak semudah dulu lagi....
› Utama›Terusan Suez, Jalur Vital Nilai strategis Mesir secara geopolitik dan ekonomi serta-merta menjulang tinggi dengan memiliki Terusan Suez yang hari ini, Minggu, 17 November 2019, genap berusia 150 tahun. OlehMusthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir 4 menit baca AFP/KHALED DESOUKI Seorang nelayan duduk beristirahat ketika sebuah kapal barang berlayar melalui Terusan Suez di kota pelabuhan Mesir, Ismailia, 135 kilometer timur laut Kairo, pada 14 Oktober 2019. Terusan Suez telah menjadi salah satu kanal air terpenting di Suez dibuka pada 17 November 1869 untuk menghubungkan Laut Tengah dengan Laut Merah mengantarkan Mesir. Jalur ini menjadi perlintasan vital lalu lintas laut internasional. Ini sekaligus membuatnya memiliki daya tawar politik dan ekonomi yang tinggi di mata pemeo baku selama ini. Ada dua kepentingan strategis Barat dan Amerika Serikat di Timur Tengah yang berpotensi memicu perang, yaitu Israel dan minyak. Namun, sesungguhnya harus ditambah satu lagi, yaitu keamanan jalur pasok minyak dari kawasan Teluk Persia ke Eropa dan AS, yang praktis melalui Terusan Suez. Selama ini, hampir 40 persen suplai minyak ke Eropa dan AS lewat dari Teluk yang diangkut tanker melalui Selat Hormuz dan Bab al-Mandeb. Sisanya, 60 persen, melalui jaringan jalur pipa dari Arab Saudi Timur ke Pelabuhan Yanbu di Laut Merah, yang kemudian diangkut tanker menuju AS dan pasokan minyak yang menggunakan jalur Selat Hormuz maupun Pelabuhan Yanbu, keduanya bermuara di Terusan Suez. Oleh karena itu, Terusan Suez memiliki nilai strategis sebagaimana Selat Hormuz dan Bab hal itu sejatinya adalah satu kesatuan gugusan jalur laut. Jika salah satunya terganggu, yang lain ikut terganggu atau lumpuh. Karena itu, Mesir sangat berkepentingan pada keamanan Terusan Suez karena kanal itu menjadi jalur pasok minyak ataupun komoditas lainnya dari Teluk Persia atau negara Asia menuju Eropa atau pun kini bermain mata dengan al-Houthi di Yaman agar milisi itu tidak mengganggu Bab Presiden Mesir sejak era Gamal Abdel Nasser hingga Abdel Fatah el-Sisi selalu menggemakan slogan, keamanan Teluk Persia adalah keamanan Mesir. Slogan itu memberi pesan bahwa keamanan Teluk Persia—notabene adalah keamanan suplai minyaknya—sangat terkait dengan Terusan Suez yang menjadi salah satu nadi pasokan menuju yang mendorong Mesir terlibat dalam Perang Teluk tahun 1991 demi mengusir Irak dari Kuwait. Dengan menduduki Kuwait, Mesir beranggapan Irak mengancam keamanan Mesir dan akan mengganggu suplai minyak serta melumpuhkan Terusan perspektif lain, demi Terusan Suez, Mesir harus menjalin hubungan baik dengan semua negara di lingkar Laut Merah, seperti Arab Saudi, Sudan, dan Yaman, agar Laut Merah dan Bab al-Mandeb aman, yang pada akhirnya mengamankan Terusan politik Mesir, Salah Jumah, mengatakan, Mesir secara permanen menempatkan dua fregat dan satu kapal selam di Bab al-Mandeb untuk mengamankan Terusan Jumah, Mesir siap berperang dengan siapa pun yang mencoba mengganggu jalur Laut Merah karena, jika jalur laut Merah terganggu, Terusan Suez akan lumpuh. Demikian pula, demi keamanan Suez, Jumah mengatakan, Mesir pun kini bermain mata dengan al-Houthi di Yaman agar milisi itu tidak mengganggu Bab al-Mandeb.”Tambang emas”Pendek kata, bagi Mesir, Terusan Suez—memiliki panjang sekitar 193 kilometer dari selatan ke utara dan lebar 280-345 meter dengan kedalaman 22 meter—tak ubahnya ayam bertelur emas. Dalam laporan fiskal 2017-2018, Terusan Suez meraup pendapatan miliar dollar Suez masuk dalam empat besar sumber devisa Mesir, selain pariwisata, minyak, dan transfer gaji warga Mesir pekerja di luar negeri.Demi menggenjot devisa dari Terusan Suez, Presiden Abdel Fatah el-Sisi pun meresmikan jalur baru sepanjang 72 kilometer di kanal itu pada 6 Agustus 2015. Dengan penambahan itu, jumlah kapal yang melintas pun naik dari hanya 49 kapal sehari saat ini menjadi 97 kapal sehari pada 2023. Peningkatan jumlah kapal yang melintas diproyeksikan akan menambah pendapatan devisa dari 5 miliar dollar AS menjadi 13,2 miliar dollar seorang diplomat dan sekaligus arsitek Perancis, Ferdinand de Lesseps, yang mewujudkan impian manis rakyat Mesir sejak era Mesir kuno, yaitu memiliki terusan yang menghubungkan Laut Merah dan Laut rakyat Mesir untuk memiliki terusan dimulai sejak era Raja Khakaure Senusret III 1878-1860 BC dari Dinasti Mesir Kuno de Lesseps tiba di Mesir pada 1854 dan berhasil meyakinkan penguasa Mesir saat itu, Said Pasha, untuk mengizinkan memulai penggalian terusan penghubung Laut Tengah dengan Laut Terusan Suez berlangsung 10 tahun dari 1859 hingga 1869 dengan melibatkan satu juta pekerja. Sebanyak di antaranya tewas karena beragam peristiwa dalam masa rakyat Mesir untuk memiliki terusan dimulai sejak era Raja Khakaure Senusret III 1878-1860 BC dari Dinasti Mesir Kuno ke-12. Dalam catatan sejarah, Raja Senusret III disebut memerintahkan rakyatnya membangun parit dari Sungai Nil di sekitar Luxor ibu kota Mesir Kuno menuju Laut Merah untuk menghubungkannya dengan Laut Tengah. Mimpi itu terus berlanjut hingga era Islam pada masa Khalifah Harun al-Rashid dari Dinasti Abbasia 786-809 M.Setelah terhenti sekian ratus tahun, ide baru muncul kembali ketika misi Perancis yang dipimpin Napoleon Bonaparte tiba di Mesir pada 1798. Namun, realisasi pembangunan Terusan Suez baru terwujud di tangan Ferdinand de dibuka pada 1869, Terusan Suez berada di bawah kontrol Perancis dan Inggris hingga Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser menasionalisasi Terusan Suez pada 26 Juli itu memicu perang antara Mesir melawan trio negara yakni Inggris, Perancis dan perang Arab-Israel pada 1967, Terusan Suez ditutup selama 8 tahun. Terusan Suez dibuka kembali pada 1975 oleh Presiden Mesir AnwarSadat.
terusan di mesir tts